Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 17 Desember 2012


DO’A

Diajukkan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Pada Mata Kuliah : B.Indonesia.
Dosen : Indrya Mulyaningsih, M.Pd


 



Disusun Oleh :
Iyan Maryani
NIM. 14121130155



SEMESTER I
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PAI-D



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2012




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut M.Quraish Shibab doa sebagai salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah, ketika seseorang berdoa dengan tulus dia mengingat dan menyeru Allah, tanpa itu dia tidak dianggap sedang berdoa. Banyak manfaat yang bisa ditanggung manusia lewat doa, dan tidak sedikit mudharat yang menimpa jika manusia mengabaikannya, doa sangat mudah dikerjakan dan bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Jika ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan yang didambakan manusia. Maka doa adalah media yang sangat dianjurkan Al-quran untuk mencapainya, bagi setiap muslim, berdoa adalah kebutuhan. Ia bukan kebutuhan sandang, pangan ataupun papan. Ia adalah kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang paling esensial dalam diri setiap muslim. Ia menjadi gerak yang paling mendasar didalam diri.
Karena itu, hidup tanpa doa bagaikan hidup tanpa jiwa. Dan hidup tanpa jiwa bukanlah hidup. Sebab jiwa adalah penggerak dalam hidup itu sendiri. Jika penggerak dan mesinnya macet, sudah dipastikan seluruh organ yang merupakan bagian dari mesin itu akan mengalami kelumpuhan yang bersipat permanen.

B. Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah.
1. Apa pengertian dari do’a?
2. Pahala dan manfaat do’a?
3. Kapan Saat-saat yang tepat untuk berdoa?
4. Sebab terkabulnya doa!
5. Doa yang pasti dikabulkan oleh Allah!
6. Bagaimana Korelasi antara doa dan zikir

C. Tujuan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusun makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai tambah mata kuliah Bahasa Indonesia.
Adapun tujuan khusus penyusun makalah ini adalah.
1. Mengetahui lebih dalam tentang doa
2. Mengetahui seberapa pentingnya doa
3. Mengetahui manfaat doa

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori

a. Pengertian Do’a

Doa merupakan bagian dari dzikir yaitu permohonan, setiap dzikir dikendati dalam redaksinya tidak terdapat permohonan, tetapi kerendahan hati dan rasa butuh kepada Allah yang selalu menghiasai pezikir menjadikan zikir mengandung do’a.
Dalam doktrin syi’ah adalah teks permohonan yang mengajarkan, menyadarkan dan menanamkan kebaikan serta keindahan. Berdoa merupakan satu tindakan yang mengangkat ruh dan mendekatkan seseorang kepada Allah, sementara dalam tradisi safawi doa adalah mantra yang diucapkan secara mekanis yang membuat seseorang merasa aman, membius, memberikan harapan sia-sia dan menggusus kedudukan tanggung jawab sosial yang berat, jadi siapa yang peduli jika kaum muslim dibantai dan dijagal secara kejam oleh pembunuh berdarah dingin kaum Zionis, doa juga dapat didefinisikan sebagai permintaan atau permohonan dari pihak yang berkedudukan rendah kepada pihak yang berkedudukan lebih tinggi.
Pihak yang berkedudukan rendah adalah manusia dan pihak yang berkedudukan lebih tinggi adalah Allah SWT. Kita memohon kepada Allah karena Dialah hakikat yang memiliki kebesaran, ketinggian, kemuliaan, keagungan dan mengabulkan segala permintaan hamba-Nya.

b. Pahala dan manfaat doa

Berdoa mendatangkan manfaat. Bahkan, manfaatnya bersifat duniawi sekaligus ukhrawi. Berdoa akan menjadikan hidup di dunia semakin bahagia dan tenang. Terlebih lagi di era modern ini, dengan kecenderungan duniawi yang telah menembus batas-batas paling pribadi dalam hidup ini. Karena itu, mencari ketenangan merupakan sebuah keniscayaan.
Doa terbukti ampuh untuk menjadikan hidup ini makin tenang. Doa dapat menjadi wahana refleksi diri (muhasabah dzatiyyah) paling efektif untuk menimbang-nimbang antara yang baik dan buruk dalam amal perbuatan sehari-hari, doa akan menjadi tabungan paling berharga untuk hari Akhirat. Sebab, doa akan menjadi amal yang paling berharga saat semua amal kita dihisab oleh Allah SWT.
Pada suatu hari, Abu Musa al-Asy’ari ditanya oleh Rasulullah SAW, “Apakah kamu mau saya tunjukan tentang hal-hal yang dapat dijadikan barang berharga disurga nanti?” kemudian, al-Asy’ri menjawab, “tentu mau, wahai Rasulullah.” Lalu, beliau berkata, “Amalkanlah ungkapan ia hawla wala quwwata illa billah (tiada daya dan kekuatan kecuali Allah).
Dalam perbincangan tersebut jelas bahwa doa merupakan ‘barang’ yang sangat berharga. Ia memang tidak berupa materi, tetapi merupakan ‘materi’ yang akan menghiasi amal kita di akhirat nanti. Dengan demikian, keutamaan doa dapat bermanfaat bagi kehidupan duniawi dan ukhrawi. Sunggh beruntung mereka yang menjadikan doa sebagai menu kehidupan sehari-hari.
Menurut Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag. kehidupan manusia, suka atau tidak mengandung penderitaan, kesedihan, dan kegagalan, disamping penderitaan prestasi dan keberhasilan memang banyak kepedihan yang dicegah melalui usaha yang sungguh-sungguh serta ketabahan. Tetapi tidak sedikit juga yang tidak dapat dicegah, seperti kematian oleh upaya apa pun. Nah disinilah semakin akan terasa manfaat doa, doa harus bahwa kalaupun apa yang dimohonkan tidak sepenuhnya tercapai, namun dengan doa tersebut seseorang telah dalam suasana optimisme, harapan dan hal ini tidak diragukan lagi akan memberikan dampak yang sangat baik dalam kehidupannya.

c. Saat-saat yang tepat untuk berdoa

Pada hakikatnya, berdoa dapat dilakukan setiap saat, dimana pun dan kapan pun. Sebab, doa, sebagaimana dijelaskan dalam hadis-hadis Rasullulah SAW, hampir dilakukan dalam setiap kesempatan; beliau berdoa, baik untuk orang hidup maupun orang mati.
Inti doa adalah mengingat Allah (al-dzikir). Dan, tentu saja, mengingat Allah SWT tidak pernahg mengenal waktu dan tempat. Dimana pun dan kapan pun kita harus berdoa. Namun para ulama sufi menjadikan waktu tengah malam sebagai waktu yang paling baik untuk berdoa. Waktu tengah malam memiliki magnet tersendiri. Sebab, doa diwaktu yang sunyi-senyap dengan pikiran tenang dan hati jernih akan semakin menciptakan suasana batin yang siap untuk berkomunikasi dengan Allah SWT.
Meskipun demikian, seperti sudah dujelaskan, doa pada saat-saat yang lain juga mempunyai keutamaan serupa. Intinya, perbanyaklah doa sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kita sebagai hamba Allah SWT.

d. Sebab terkabulnya doa

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, agar doa kita senantiasa dikabulkan Allah SWT, antara lain sebagai berikut.

1. Ikhlas karena Allah SWT semata
2. Menghadap kiblat
3. Mengangkat kedua tangan ketika memanjatkan doa
4. Diawali dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu di ikuti dengan bacaan shalawat atas Rasulullah SAW dan diakhiri dengan itu pula
5. Bersungguh-sungguh dalam memanjdatkan doa serta yakin akan dikabulkan
6. Tidak terburu-buru dan terlalu mendesak
7. Memanjatkan doa, baik dalam keadaan lapang maupun susah
8. Memohon hanya kepada Allah
9. Tidak mendoakan keburukan kepada orang lain, keluarga, harta, anak dan diri sendiri
10. Merendahkan suara dalam doa
11. Berdoa dengan disertai rasa khusyuk dan penuh harap untuk dikabulkan

e. Doa yang pasti dikabulkan oleh Allah

1. Doa orang-orang yang terzhalimi
2. Doa kebaikan dari orang tua untuk anaknya
3. Doa orang yang sedang melakukan perjalanan (musafir)
4. Doa pemimpin yang adil
5. Doa anak shaleh kepada orangtuanya
6. Doa orang yang melakukan haji dan umrah

f. Korelasi antara doa dan zikir Adakah korelasi antara doa dan zikir? Apakah doa mengandung makna zikir? Ataukah zikir mengandung makna doa?
Menurut Abdul Halim Mahmud dalam pengantar kitab ad-Du’a al-Mustajab Min al-Hadis wa al-Kitab bahwa zikir dalam banyak kesempatan adalah doa, sebaliknya doa dalam banyak kesempatan adalah zikir. Zikir. Jika, ia dipandang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah mengandung makna doa.
Sebaliknya doa yang merupakan permohonan dan ketundukan kepada Allah adalah zikir. Dengan demikian, kata Mahmud, tidak ada perbedaan antara doa dan zikir, kecuali perbedaan dalam hal warna dan formulanya.

B. Analisis

Jadi doa adalah suatu kalimah yang mempunyai pengertian yang banyak antara ialah :

• Doa adalah ibadat, maka tidaklah boleh beribadat kepada selain dari pada Allah yang tidak dapat memberi manfaat dan mendatangkan kemudharatan.
• Doa adalah memohon pengampun dan pertolongan dari Allah.
• Doa adalah permintaan atau permohonan yang semata-mata ditunjukan kepada Allah.
• Doa adalah percakapan, maksudnya ialah percakapan yang dicakapkan oleh ahli syurga.
• Doa adalah pujian, maka pujian yang layak untuk menerima pujian ialah Allah.

BAB III
PENUTUP

a. Simpulan

Dari kesimpulan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa doa adalah kebutuhan seluruh umat manusia, dalam doa juga kebutuhan ruhani kita tercapai sebuah kebutuhan yang paling esensial dalam hidup manusia. Jadi doa menjadi penggerak terdalam diri, sekaligus penenang yang tiada tara.


DAFTAR PUSTAKA

M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran,Zikir dan Doa. Jakarat lentera hati. 2008
Ali Syari Ati, Free Islamic Literatures. Houston, Texas, 1980
Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag, Psikologi Ibadah. Jl. Sawo raya No. 18 Jakarta. 2011
Nurul Jazimah, Lc. Doa-doa dari Rasulullah Khusus untuk wanita. Jl. H. Baping Raya No 100 Ciracas. Jakarta 13740. 2010
Abdullah Zaedan, Buku pintar doa dan zikir Rasulullah. Jakarta Qultumedia. 2008
Syamsuddin Noor, S.Ag. Dahsyat’nya Doa Para Nabi. Jl. H. Montong No 57. Jakarta. 2008
Abdul Jawad, Ahmad, ad-Du’a al-Mustajab Min al-Hadist Wa al-kitab. Kairo: Maktabah al-kuliat al-Azhariyah.
Khoirul Amru Harahap, Reza Pahlevi Dalmunthe, Dasyatnya doa dan zikir, Jakarta. Qultumedia. 2008.
Muhammad Makhdlori, Dahsyatnya Do’a-Do’a dan dzikir-dzikir Khusus Penarik Rezeki, grailmu 2009.
Ust Labib MZ-Ust M. Ridlo’ie, Menabur Do’a Menuai Bahagia, Karya Utama 2007.
Read more...
separador

Followers